-->

Cara Sederhana mendeteksi kerusakan retina Pada Mata

December 01, 2014
Cara Sederhana mendeteksi kerusakan retina Pada Mata - Ketika usia makin bertambah, resiko kebutaan yang dikarenakan rusaknya retina semakin meningkat. Walaupun begitu, dengan melakukan pendeteksian sedini mungkin dan mengetahui faktor-faktor resikonya, kita dapat mencegah kebutaan.

Elvioza, dokter spesialis mata dari RSCM, menyatakan bahwa cara mendeteksi kerusakan retina dapat dilakukan dengan sangat mudah, yakni melalui tes amsler grid. Terlebih bagi orang yang mempunyai banyak faktor resiko, contohnya pola makan yang kekurangan antioksidan, vitamin, seng, merokok, berusia lebih dari 50 tahun, dan memiliki riwayat keluarga yang positif, tes tersebut dapat sangat berguna untuk dilakukan.

"Apabila kita dapat mendeteksi lebih awal, maka kebutaan kemungkinan besar akan dapat dicegah atau setidaknya prosesnya bisa diperlambat," ujarnya.

Cara Sederhana mendeteksi kerusakan retina Pada Mata
Amsler grid merupakan susunan baik horisontal dan vertikal yang dilakukan untuk mendeteksi gangguan penglihatan yang dikarenakan oleh kerusakan retina. Salah satu cara yang baik untuk memonitor penglihatan kita setiap hari adalah dengan penggunaan amsler grid di rumah.

Bagaimana cara untuk melakukan tes amsler grid? yakni dengan meletakkan kartu atau lembaran amsler grid pada posisi yang sejajar dengan mata dan dengan cahaya yang tidak terik dan konsisten. Sebaiknya kita juga menggunakan lensa kontak atau kaca mata yang biasanya kita pakai. Jarak antara kartu dengan mata sekitar 35 cm.

Lalu, salah satu mata ditutup dengan tangan, sedangkan mata yang tidak tertutup kita pusatkan untuk melihat titik pada kartu, begitu juga untuk mata yang lain. Tiap area yang garisnya terlihat seperti bintik hitam/black spot atau terlihat rusak perlu ditandai untuk perbandingan tiap kali kita melakukan tes tersebut.

Meski begitu, Elvioza mengatakan, seseorang yang sudah melakukan tes amsler grid juga sebaiknya berkonsultasi ke dokter atau mengecek mata secara reguler.

"Hal itu berguna untuk memastikan apakah hasil tes yang sudah dilakukan sudah benar atau tidak," katanya.

Degenerasi makula
Degenerasi makula yang terkait usia atau yang biasa disebut age-related macular degeneration (AMD) adalah penurunan fungsi retina. Retina memiliki pusat bernama makula yang terdapat fovea. Pada fovea, terdapat sel-sel fotoreseptor yang berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi gelombang listrik, lalu setelahnya menjadi impuls ke otak dan mengartikannya sebagai penglihatan.

Pada penderita degenerasi makula yang terkait usia, terjadi sebuah penumpukan hasil dari metabolisme yang menghalang-halangi sel-sel fotoreseptor untuk melakukan tugasnya. Oleh sebab itu penglihatan penderita AMD menjadi semakin memburuk dan dapat mengalami kebutaan.