-->

Ini Dia Bahaya hipokalemia Yang Wajib Kita Tahu

May 13, 2015
Ini Dia Bahaya hipokalemia Yang Wajib Kita Tahu - Jangan terkesan meremehkan apabila Anda merasakan kondisi tubuh yang seringkali lemas, entah dikarenakan otot yang tidak kuat atau kekurangan nutrisi, sebab gejala tersebut bisa jadi gejala kekurangan kalium atau yang lebih dikenal dengan hipokalemia. Awas! Jika tidak ditangani secara serius atau hanya dibiarkan, hipokalemia dapat menyebabkan kematian.

Ari Fahrial Syam, dokter spesialis penyakit dalam dan pakar kesehatan pencernaan dari FKUI-RSCM mengatakan bahwa lemas adalah gejala awal penderita hipokalemia.

Ari mengatakan bahwa tubuh yang lemas, contohnya seperti tidak mampu untuk mengangkat kaki, dapat menjadi tanda atau gejala seseorang mengidap hipokalemia. Gejala tersebut jangan sampai diabaikan, sebab kinerja otot jantung ditentukan kalium. Otot jantung yang lemah dapat diprediksi melalui perubahan iramanya, irama jantung yang berubah dan tidak ditangani tentu saja mengakibatkan kesehatan pasien memburuk.

Kalium adalah komponen utama elektrolit yang menjadi penentu keseimbangan kinerja di dalam tubuh kita. Kalium dibutuhkan sekitar 3,5 hingga 5,5 mEq per liter dalam darah. Zat ini dapat ditemukan dalam makanan sehari-hari, contohnya pisang.

Penyebab Hipokalemia adalah berkurangnya cairan dari dalam tubuh dalam jumlah yang besar. Berkurangnya cairan diantaranya bisa melalui diare, dengan mengkonsumsi obat pencahar, ataupun muntah-muntah.

Hipokalemia umumnya diderita pasien dengan gangguan ginjal. Kondisi ginjal yang baik dapat menahan kalium, jadi kalium tidak dikeluarkan bersama urine. Sedangkan kondisi ginjal yang buruk mengakibatkan pengeluaran kalium melalui urine yang terlalu besar.

Pasien dapat memeriksa kadar kalium didalam tubuh melalui tes darah. Apabila hasil tes darah tersebut menunjukkan kurang dari 3,5 maka pasien tersebut mengalami hipokalemia. Langkah selanjutnya pasien dapat menjalani tes ginjal jika tidak muntah ataupun diare.

Jika pasien mengalami diare atau muntah, maka keduanya harus dihentikan terlebih dahulu. Caranya yaitu dengan memperbaiki pola konsumsi makanan serta minuman, jika hal tersebut telah diperbaiki maka kadar kalium akan tercukupi. Zat Kalium termasuk kandungan yang mudah ditemukan diberbagai asupan.

Pasien yang mengkonsumsi obat untuk melancarkan air seni biasanya memerlukan tambahan kalium. Jika pasien mengalami kekurangan kalium dalam jumlah yang besar, umumnya pasien akan mengkonsumsi garam kalium. Akan tetapi untuk menghindari iritasi pencernaan, garam akan diberikan dalam dosis kecil beberapa kali sehari. Selain itu kalium juga dapat diberikan kepada pasien melalui infus, tentu saja hal tersebut cuma bisa dilakukan di rumah sakit. Karena jika pasien mengalami kenaikan kalium terlalu tinggi maka akan sangat membahayakan kondisi pasien.

Kadang kala pasien hipokalemia sering kali pingsan. Hal itu dapat disebabkan oleh kurangnya natrium dalam tubuh. Oleh sebab itu apabila pasien mengalami kondisi seperti itu, sebaiknya pasien segera diberikan asupan cairan elektrolit, tujuannya sebagai pengganti asupan natrium dan kalium.
via http://obrolankesehatan.com/bahaya-hipokalemia/