-->

Penyebab dan cara mengobati belek pada balita

October 26, 2016
Penyebab dan cara mengobati belek pada balita -  Tentu ayah bunda merasa khawatir saat mata si kecil dipenuhi belekan apalagi jika disertai mata merah. Anak-anak cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini jika dibandingkan dengan orang dewasa, penyebabnya beragam dari mulai penyumbatan saluran mata kerongga hidung, iritasi, alergi, sampai infeksi mata yang disebabkan virus dan bakteri.

Penyebab umum mata belek pada bayi dan anak balita

Air mata dihasilkan sepanjang hari digunakan untuk membasahi bola mata agar tetap bersih dan terjaga kelembabanya. Jika saluran mata ke rongga hidung mengalami penyumbatan, maka kotoran yang berasal dari mata tidak dapat dikeluarkan, akibanya terjadi penumpukan kotoran yang dikenal dengan istilah belekan. Belekan akan semakin banyak jika produksi air mata semakin banyak, misalnya saat si kecil sering menangis.

Jika infeksi virus menyerang, belekan biasanya disertai dengan kondisi mata yang sedikit memerah, kondisi ini dikenal dengan istilah ‘Pink Eye’. Koondisi ini sering terjadi saat si buah hati mengalami infeksi saluran nafas seperti flu dan pilek. Virus yang umum menyebabkan kondisi ini biasanya adalah virus berjenis norovirus. Selain infeksi virus, mata merak disertai belekan pada anak bayi dapat disebabkan pula oleh iritasi mata atau bagian dari reaksi alergi.
Mata merah dan infeksi virus

Telah diketahui ada lebih dari 200 jenis virus yang dapat meyebabkan gejala pilek termasuk batuk, sakit tenggorokan, dan hidung meler. Pada kondisi tertentu serangan virus tersebut dapat pula menyebabkan mata merah disertai belekan pada si buah hati. Jika si kecil mengalami mata merah dan disertai dengan gejala-gejala pilek sebagaimana tersebut diatas,  besar kemungkinan mereka mengalami serangan virus penyebab pilek.

Belekan disebabkan infeksi bakteri: Hati-hati, berbahaya!

Pada beberapa kasus khusus, kondisi mata belekan pada bayi dapat disebabkan oleh serangan bakteri. Umumnya kondisi seperti ini lebih berbahaya dibanding mata merah akibat infeksi virus. Tanda yang umum nampak adalah munculnya kotoran mata berwarna kehijauan dari bagian putih mata serta bagian kelopak mata bawah bagian dalam akan memerah. Pembengkakan pada mata dapat terjadi dan biasanya menyebabkan si kecil menjadi lebih rewel.

Cara mengatasi mata belekan pada bayi

1. Akibat penyumbatan saluran mata ke rongga hidung. Normalnya sebelum si kecil mencapai usia 7 bulan, saluran air mata dapat terbuka sempurna sehingga korotan dan air mata dapat mengalir tanpa kendala. Jika karena satu dan lain hal terjadi penyumbatan yang mengakibatkan si kecil belekan, tindakan yang dapat dilakukan adalah memijat-mijat pangkal hidung si kecil. Jika ayah bunda tidak tau caranya, bunda dapat berkonsultasi dengan terapis bersertifikat atau dokter anak guna mendapatkan panduannya.

2. Akibat infeksi virus. Penanganan gangguan mata merah dan belekan yang diakibatkan oleh serangan virus tidak memerlukan antibiotik, mengingat virus tidak bisa dibunuh menggunakan antibiotik. Cara tepat yang dapat dilakukan ayah bunda adalah membersihkan kotoran pada mata bayi dengan menggunakan kapas dan iar hangat secara rutin, serta berikan ASI sesering mungkin untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga si kecil dapat sehat kembali. Jika kondisi mata si kecil tidak membaik, hubungi dokter untuk berkonsultasi.

3. Akibat iritasi atau alergi. Langkah yang paling bijak untuk mengatasi penyebab alergi atau iritasi adalah dengan cara mengindari penyebab alergi dan iritasi. Kenali apa-apa saja yang mengakibatkan iritasi mata si kecil, jika masih belum jelas ayah bunda dapat berkonsultasi dengan dokter anak atau dokter mata.

4. Akibat infeksi bakteri. Pada kondisi tertentu saat si kecil mengalami infeksi bakteri biasanya dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai dengan kondisi si buah hati. Dalam rangka berjaga-jaga ayah bunda dapat mencari ‘scond opinion’ atau pendapat kedua dari dokter lain guna mencari kepastian kondisi si kecil sebelum diberikan obat terutama jenis antibiotik. Pemberian obat pada bayi atau anak dibawah 2 tahun harus dilakukan dengan ekstra hati-hati dan harus dalam pengawasan ahli.